Apabila pada postingan sebelumnya kita telah
membaca tentang 10 Nasihat, kali ini ada 9 nasihat yang tentunya bisa kita
jadikan untuk bahan instropeksi diri kita dalam bermuamalah.
Berikut adalah
9 nasihat tersebut.
·
Nasihat Ke 1
Dari sebagian ahli hikmah / Aulia’ (Janganlah kamu
menyepelekan dosa yang kecil) kerana dengan selalu menjalankannya maka lama
kelamaa akan tumbuhlah ia menjadi dosa besar. Bahkan terkadang murka Tuhan itu
ada pada dosa yang kecil-kecil.
·
Nasihat ke 2
Dari Nabi SAW : (Tidaklah termasuk dosa kecil
apabila dilakukan secara terus menerus) karena dengan dilakukan secara terus
menerus, maka akan menjadi besarlah ia. (Dan tidaklah termasuk dosa besar
apabila disertai dengan taubat dan istighfar) Yaitu taubat dengan
syarat-syaratnya. Karena sesungguhnya taubat dapat menghapus bekas-bekas dosa
yang dilakukan meskipun yang dilakukan tersebut dosa besar. Hadits ini
diriwayatkan oleh Ad-dailamy dari Ibni Abbas RA.
·
Nasihat ke 3
(Keinginan orang arifiin adalah memujiNya)
maksudnya keinginan orang ahli ma’rifat adalah memuji Allah Ta’ala dengan
keindahan sifat-sifatnya. (dan keinginan orang-orang zuhud adalah do’a
kepadaNya) yaitu permintaan kepaad Allah sekedar hajat kebutuhannya dari du nia
dengan segenap hatinya, dimana yang dimaksud do’a adalah meminta dengan
merendahkan diri kepadaNya dengan memohon diberi kebaikan kepadanya. (Karena
keinginan orang arif/ ahli ma’rifat dari Tuhannya bukanlah pahala ataupun
surga) sedangkan keinginan orang zuhud adalah untuk kepentingan dirinya
sendiri, yaitu untuk kemanfatan dirinya dari pahala dan surga yang
didapatkannya. Maka demikianleh perbedaan orang yang keinginan hatinya
mendapatkan bidadarii dan orang yang cita-citanya adalah keterbukaab hatinya.
·
Nasihat ke 4
(diriwayatkan dari sebagian hukama’) yaitu orang
yang ahli mengobati jiwa manusia, dan mereka itulah para wali Allah. -(Barang
siapa yang menganggap ada pelindung yang lebih utama dari Allah maka sangat
sedikitlah ma’rifatnya kepada Allah) Maknanya adalah barang siapa yang
menganggap ada penolong yang lebih dekat daripada pertolongan Allah, maka maka
sesungguhnya dia belul mengenal Allah. (Danbarang siapa yang menganggap ada
musuh yang lebih berbahaya daripada nafsunya sendiri, maka sedikitlah
ma’rifatnya/pengetahuannya tentang nafsunya) Artinya adalah brang siapa yang
berperasangka ada musuh yang lebih kuat dari pada hawa nafsunya yang selalu
mengajak kepada kejahatan, maka sedikitlah ma’rifatnya/pengetahuannya akan hawa
nafsunya sendiri.
·
Nassihat ke 5
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Menafsiri firman
Allah Ta’ala, “Sungguh telah nyatalah kerusakan baik di daratan maupun di
lautan, maka beliau memberikan tafsirannya (Yang dimaksud Al-Barr/daratan
adalah lisan.
Sedangkan
yang dimaksud Al-Bahr / lautan adalah hati). Apabila lisan telah rusak
dikarenakan mengumpat misalnya, maka akan menangislah diri seseorang / anak
cucu adam. Akan tetapi apabila hati yang rusak disebabkan karena riya’
misalnya, maka akan menangislah malaikat. Dan diperumpamakan hati/qalb dengan lautan
adalah dikarenkan sangat dalmnya hati itu.
·
Nasihat Ke 6
(Dikatakan, karena syahwat maka seorang raja
berubah menjadi hamba sahaya/budak) karena sesungguhnya barang siapa yang
mencintai sesuatu maka ia akna menjadi hamba dari sesuatu yang dicintainya.
(dan sabar akan membuat seorang hamba sahaya berumab menjadi seorang raja)
karena seoang hamba dengan kesabarannya akan memperoleh apa yang ia inginkan.
(apakah belum kita ketahui kisah seorang hamba yang mulia putra seorang yang
mulia, putera seorang yang mulia Sayyidina Yusuf AS Ash-Shiddiq, putera Ya’qub
yang penyabar, putera Ishaq yang penyayang, putera Ibrahim Al-Khalil AS dengan
Zulaikha. Sesungguhnya ia zulaikha sangat cinta kepada Sayyidina Yusuf AS dan
Sayyidina Yusuf bersabar dengan tipudayanya.
·
Nasihat ke 7
(Beruntunglah orang yang menjadikan akalnya sebagai
pemimpin) dengan mengikuti petunjuk akalnya yang sempurna (sedangkan hawa
nafsunya menjadi tahanan) (dan celakalah bagi orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai penguasanya, dengan melepaskannya dalam menuruti apa yang di
inginkannya, sedangkan akalnya menjadi hambanya yaitu akal tersebut terhalang
untuk memikirkan ni’mat Allah dan keagungan ALlah).
·
Nasihat Ke 8
(Barang siapa yang meninggalkan perbuatan dosa,
maka akan lembutlah hatinya), maka hati tersebut akan senang menerima nasihat
dan ia khusyu’/memperhatikan akan nasihat tersebut. (Barang siapa yang
meninggalkan sesuatu yang haram) baik dalam hal makanan, pakaian dan yang
lainnya (dan ia memakan sesuatu yang halal maka akan jerniglah pikirannya)
didalam bertafakur tentang semua ciptaan Allah yang menjadi petunjuk akan
adanya Allah Ta’ala yang menghidupkan segala sesuatu setelah kematiannya
demikian pula menjadi petunjuk akan keEsaan Allah dan kekuasaanNya dan ilmuNya.
Dan yang demikian ini terjadi apabila ia mempergunakan fikirannya dan melatih
akalnya bahwa Allah SubhanaHu Wata’ala yang menciptakan dia dari nuthfah di
dalam rahim, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging,
kemujdian Allah menjadikan tulang dan daging dan urat syaraf serta menciptakan
anggota badan baginya. Kemudian Alah memberinya pendengaran, penglihatan dan
semua anggota badan, kemudian Allah memudahkannya keluar sebagai janian dari
dalam rahim ibunya, dan memberinya ilham untuk menyusu ibunya, dan Allah
menjadikannya pada awwal kejadian dengan tanpa gigi gerigi kemudian Allah
menumbuhkan gigi tersebut untuknya, kemudian Allah menanggalkan gigi tersebut
pada usia 7 tahun kemudian Allah menumbuhkan kembali gigi tersebut. Kemudian
Allah menjadikan keadaan hambanya selalu berubah dari kecil kemudian tumbuh
menjadi besar dan dari muda berubah menjadi tua renta dan dari keadaan sehat
berubah menjadi sakit. Kemudian Alah menjadikan bagi hambaNya pada setiap hari
mengalami tidur dan jaga demikian pula rambutnya dan kuku-kukunya manakala ia
tanggal maka akan tumbuh lagi seperti semula.
Demikian pula malam dan siang yang selalu
bergantian, apabila hilang yang satu maka akan disusul dengan timbulnya yang
lain. Demikian pula dengan adanya matahari, rembulan, bintang-bintang dan awan
dan hujan yang semuanya datang dan pergi. Demikian pula bertafakur tentang
rembulan yang berkurang pada setiap malamnya, kemudian menjadi purnama, kemudian
berkurang kembali. Seperti itu pula pada gerhana matahari dan rembulan ketika
hilang cahayanya keudian cahaya itu kembali lagi. Kemudian berfikir tentang
bumi yang gersang lagi tandus maka Allah menumbuhkannya dengan berbagai macam
tanaman, kemudian Allah menghilangkan lagi tanaman tersebut kemudian
menumbuhkannya kembali. Maka kita akan dapat berkesimpulan bahwa Allah Dzat
yang mampu berbuat yang sedemikian ini tentu mampu untuk menghidupkan sesuatu
yang telah mati. Maka wajib bagi hamba untuk selalu bertafakur pada hal yang
demikian sehingga menjadi kuatlah imannya akan hari kebangkitan setelah
kematian, dan pula ia mengetahui bahwa Allah pasti membangkitkannya da membalas
segala amal perbuatannya. Maka dengan seberapa imannya dari hal yang demikian yang
membuat kita bersungguh-sungguh melaksanakan ta’at atau menjauhi ma’siyat.
·
Nasihat Ke 9
Telah diwahyukan kepada sebagian Nabi ( Ta’atlah
kepadaKu akan apa yang Aku perintahkan dan janganlah bermaksiyat kepadaku dari
apa yang Aku nasehatkan kepadamu). Artinya dari nasihat yang dengannya seorang
hamba akan mendapatkan kebaikan dan dengan apa yang dilarang maka seorang hamba
akan tehindar dari kerusakan.
Demikainlah Sembilan Nasihat yang bias
kita jadikan untuk memperbaiki diri dalam menjalankan aktivitas kehidupan kita
sehari-hari.
No comments:
Post a Comment